Monday 2 June 2014

Contoh Artikel Pariwisata dan Teknologi



HES E-TOOLKIT
 SOLUSI HOTEL BERWAWASAN LINGKUNGAN

Rizqi Prasetiawan
Mahasiswa S1 Pariwisata UGM


ABSTRAK

            Penelitian dan inovasi pengembangan operasional hotel berwawasan lingkungan akan sangat bermanfaat terutama untuk mengurangi dampak global warming, yaitu dengan cara menghemat konsumsi energi. Maka diharapkan pengembangan hotel semacam ini akan terus menjadi perhatian utama para pelaku bisnis perhotelan dan inovator terknologi. Artikel ilmiah ini bersifat deskriptif analitis membahas teknologi perangkat lunak HES E-Toolkit. Software ini berfungsi untuk membantu pelaku bisnis perhotelan dalam mengevaluasi konsumsi energi hotel mereka, membantu meningkatan manajemen energi yang baik dan hemat. Sekalipun berupa prototipe dan belum disesuaikan untuk bisa diaplikasikan ke semua hotel di dunia, teknologi rancangan UNWTO ini telah menjadi angin positif dan harapan untuk  pengembangan model perhotelan yang lebih baik kedepannya.


PENDAHULUAN

Dalam laporan akhir Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2013 disebutkan bahwa target wisatawan mancanegara Indonesia telah mencapai angka 8,8 juta dengan pertumbuhan sebesar 8,39% per tahun, atau lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan pariwisata dunia sebesar 5% per tahun. Kondisi ini mengindikasikan kuatnya pertumbuhan pariwisata Indonesia. Disebutkan pula bahwa pertumbuhan PDB sektor pariwisata (hotel, restaurant, dan hiburan) cenderung lebih tinggi daripada pertumbuhan nasional yaitu 6,5% dibanding 5,7% tahun 2013. Pencapaian ini tidak dapat dilepaskan dari perkembangan inovasi dan teknologi yang semakin dinamis. Perkembangan teknologi dalam bidang informasi dan transportasi secara tidak langsung telah mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dunia, mobilitas wisatawan dan keterbukaan informasi menjadi kunci tren pariwisata masa kini.
Pengetahuan manusia yang semakin berkembang telah mengakselerasi perkembangan teknologi yang makin kompleks dan spesifik. Manusia dengan mudah telah menemukan model teknologi baru dalam banyak hal dan makin menyentuh bagian terdalam sektor-sektor usaha, salah satunya sektor pariwisata. Inovasi teknologi kini tidak hanya berkisar pada alat transportasi dan informasi semata. Dewasa ini muncul teknologi yang didaulat akan merevolusi operasional hotel yang lebih ramah lingkungan. Sebelumnya keberadaan hotel telah menjadi isu strategis yang menyita banyak perhatian para pengamat lingkungan dan kaum akademisi. Hal ini sebabkan oleh kecenderungan hotel yang boros energi dan menyumbangkan emisi gas karbon dioksida secara berlebihan. Selain itu, pembangunan hotel yang mengambil alih fungsi lahan menjadi alasan lain para pengamat lingkungan menggugat peranan hotel.

HUBUNGAN PARIWISATA DAN TEKNOLOGI

Hubungan pariwisata dan teknologi bak alat elektronik dan listrik yang keduanya saling berkaitan. Teknologi adalah produk kreatif dan inovatif manusia, sedangkan pariwisata merupakan sektor yang paling membutuhkan teknologi sebagai salah satu instrumen pendukungnya. Faktanya, potret pariwisata kini bergeser ke arah yang lebih modern dan negatif dalam beberapa hal.
Pariwisata menyadari bahwa inovasi dan perubahan teknologi telah menawarkan metode inovatif dan strategis, seperti internet yang kini menjadi kebutuhan primer dalam industri kepariwisataan. Berkat internet sektor pariwisata kini berkembang dan bergantung melebihi sektor-sektor yang lain. Pariwisata menggunakan internet untuk mempermudah penyebaran informasi dan operasional usaha kepariwisataan mulai dari promosi hingga pengawasan. Namun, di sisi lain penggunaan teknologi dalam aktivitas pariwisata menyisakan dampak negatif yang akhirnya menjadi urgen untuk diperhatikan. Lihatlah betapa kini pengembangan aktivitas pariwisata kerap “melupakan” asas kesimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
Dalam laporannya UNWTO (Union Nation World Tourism Organization) yaitu lembaga internasional di bawah PPB, mengakui bahwa sektor pariwisata bertanggung jawab atas 5 persen dari total karbon dioksida (CO2) di bumi yang berasal dari operasional hotel dan akomodasi wisata lainnya. Emisi gas 5 persen tersebut jika tetap di biarkan akan menjadi bom waktu bagi sektor pariwisata dan planet bumi secara umum. Menurut penelitian yang dilakukan UNWTO sebuah hotel tiap tahunnya menyumbang antara 160 – 200 kg karbon dioksida per luas lantai kamar dengan rincian sekitar 40 persen dari energi listrik, dan 60 persen berasal dari bahan bakar gas alam dan minyak. Total energi tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder dalam hotel seperti pemanas ruangan, produksi air panas, AC dan ventilasi, dan pencahayaan yang notabe merupakan produk teknologi. Emisi gas CO2 yang dikeluarkan hotel akan bertambah kali lipat sebanding dengan jumlah hotel yang didirikan, dan faktanya pertumbuhan hotel tiap tahunnya meningkat tajam. Di Indonesia sendiri pertumbuhan hotel di tahun 2014 diperkirakan tumbuh sekitar 35,7 persen dengan 5.204 kamar. Karena pembangunan hotel pasti mengalih fungsikan lahan maka total emisi gas CO2 akan bertambah kali lipat tiap tahunnya. Namun, pada akhirnya kita tidak punya pilihan lain selain memahami dan mengelola perubahan, dan menerapkan inovasi teknologi yang lahir sebagai akibat dari perubahan budaya. Kita harus berkomitmen untuk memastikan bahwa perubahan dan inovasi teknologi akan membangun kepariwisataan yang lebih baik, yaitu pariwisata yang lebih mudah diakses wisatawan, lebih inklusif, lebih kreatif, lebih terstruktur, namun tetap berwawasan lingkungan.

HOTEL BERWAWASAN LINGKUNGAN

Dari kesadaran itulah mengapa solusi pariwisata modern sekaligus berwawasan lingkungan -khususnya pengembangan hotel- menjadi sangat penting untuk diprioritaskan. Dewasa ini, UNWTO dan mitranya telah meluncurkan teknologi aplikasi bernama Hotel Energy Solutions (HES) E-Toolkit. Aplikasi e-toolkit ini dibuat untuk membantu pelaku bisnis perhotelan dalam mengevaluasi konsumsi energi hotel mereka, membantu meningkatan manajemen energi yang baik dan hemat dalam segi biaya. Adapun output utama dari e-toolkit adalah memberikan laporan kepada para pelaku bisnis perhotelan dengan menunjukkan penggunaan energi mereka saat itu lalu merekomendasikan solusi alternatif yang logis dan lebih efisiensi disertai arahan tindakan yang tepat ke depannya.
Untuk menggunakan aplikasi perangkat lunak ini pelaku bisnis perhotelan hanya perlu melakukan registrasi di www.hotelenergysolutions.net. Selanjutnya pengguna aplikasi akan diberikan pertanyaan dalam bentuk kuisioner yang terbagi atas enam bagian, yaitu 1) data hotel secara umum, 2) tipe hotel, occupancy dan karyawan, 3) deskripsi hotel, meliputi lokasi, luas, dan bahan konstruksinya, 4) konsumsi energi dan biaya rutin, 5) penggunaan energi terbarukan, dan 6) profil energi yang digunakan. Setelah selesai mengisi kuisoner selanjutnya e-toolkit akan secara otomatis memproses data dan memberikan hasil laporan dalam tiga bentuk. Pertama, mereka akan mendapatkan laporan mengenai konsumsi energi operasional hotel mereka dan membandingkannya dengan konsumsi perusahaan hotel yang serupa. Dari laporan ini pelaku bisnis perhotelan dapat melakukan analisis perbaikan dengan membandingkan konsumsi energi dengan perusahaan lain. Selain itu, pada laporan ini e-toolkit akan memberikan penilaiaan tentang potensi pengurangan konsumsi energi dan biaya yang mungkin dicapai. Laporan kedua berisi saran dan arahan yang akan meningkatkan efisiensi. Solusi ini ditampilkan dalam bentuk peringkat/urutan praktis yang bertahap dan dimulai dari hal yang paling diprioritaskan. Saran dan arahan tersebut berasal dari studi kasus dan data statistik yang menjadi acuan dan telah terbukti berhasil dalam kompetisi bisnis perhotelan. Ketiga, pengguna aplikasi akan mendapatkan laporan footprint carbon yang berguna untuk memberikan estimasi volume CO2 yang dihasilkan dan pengaruhnya bagi lingkungan sesuai dengan konsumsi energi, karakteristik fasilitas, dan lokasi hotel itu berada. Hasil laporan ketiga ini kemudian akan memberikan bantuan kepada pelaku bisnis dalam mengevaluasi emisi karbon dan teknik mitigasi melalui efisiensi energi dan investasi pada metode alternatif yang ramah lingkungan.
Laporan dari e-toolkit tersebut menawarkan solusi terbaik untuk meningkatkan dan mengoptimalkan penggunaan energi, menghitung investasi awal yang diperlukan untuk mengurangi biaya operasional rutin. Penurunan konsumsi energi dan biaya akan secara langsung memberikan kontribusi positif untuk lingkungan dan tentu akan meningkatkan keuntungan bagi pelaku bisnis perhotelan. Sayangnya aplikasi pintar ini  masih bersifat prototipe dan belum dapat diaplikasikan pada hotel-hotel selain di Eropa.

MANFAAT E-TOOLKIT

Aplikasi e-toolkit memberikan berbagi macam kemudahan bagi para pelaku bisnis pariwisata khususnya perhotelan, antara lain mereka akan memahami berapa banyak energi yang bisa di hemat dalam manajemen operasional hotelnya. Kemudian berdasarkan jawaban dalam kuesioner yang telah diisi akan dihasilkan solusi penghematan energi paling logis sesuai deskripsi hotel. Selain itu, solusi yang diberikan akan disertai gambaran biaya (investasi awal), dan informasi lanjutan yang berguna seperti kredit modal dan rekomendasi teknologi. Dengan memilih teknologi yang hemat dan efisien secara langsung akan mengurangi biaya energi dan dengan demikian meningkatkan profit perusahaan. Selain itu, pengguna aplikasi dapat membandingkan hasilnya dengan hotel lain yang sejenis dan mengukur pertumbuhan hotel. Pelaku bisnis perhotelan juga dapat menganalisis dan meninjau perkembangan melalui data-data tahunan.
            Pada intinya HES e-toolkit berguna membantu para pelaku bisnis perhotelan untuk memahami manajemen energi yang lebih baik, mengembangkan strategi untuk mengurangi energi yang mereka konsumsi, mengurangi tagihan biaya, dan dampak lingkungan khususnya. Hal ini akan membantu mereka untuk menilai, memberikan respon, mengembangkan strategi dan memantau upaya dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Selain bermanfaat bagi pelaku bisnis perhotelan, adanya e-toolkit juga membawa manfaat bagi lingkungan dan wisatawan. Bagi lingkungan aplikasi e-toolkit memiliki efek multiplier ekonomi sekaligus mengurangi dampak lingkungan yang negatif yaitu mampu memberikan manfaat dalam segi efisiensi energi alam, seperti listrik dan bahan bakar fosil. Bagi wisatawan, hadirnya e-toolkit menjadi pengalaman baru yang unik sekaligus mampu menjadi contoh edukasi bahwa pengembangan ekonomi khususnya perhotelan dapat berjalan seirama dengan usaha pelestarian lingkungan.

KESIMPULAN

Secara singkat e-toolkit merupakan produk teknologi dengan platform aplikasi online yang berfungsi layaknya konsultan ekonomi hijau, yang akan membimbing pelaku bisnis perhotelan untuk lebih memahami konsumsi energi dan bertanggung jawab terhadap keseimbangan lingkungan. Selain itu, aplikasi e-toolkit memberikan solusi strategis tentang bagaimana memperbaiki manajemen energi dan biaya yang telah ada ke arah ekonomi hijau.
Proyek UNWTO ini diharapkan menjadi titik balik pengembangan manajemen hotel yang ramah lingkungan, mengingat program e-toolkit masih belum bisa diaplikasikan di hotel selain di Eropa. Besar harapan setelah software ini disesuaikan, aplikasi ini akan berfungsi dan dapat dimanfaatkan hotel di seluruh dunia termasuk Indonesia sehingga memberikan kontribusi untuk mitigasi perubahan iklim sambil membantu hotel meningkatkan keuntungan bisnis. Aplikasi  e-toolkit juga diharapkan mampu menjadi bukti bahwa pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan mampu berjalan seirama.

Daftar Rujukan

            Endrotomo. 2014. Ilmu dan Teknologi. Information System ITS.

            Febrina, Meutiara. 2014. “2014, Pertumbuhan Hotel di Indonesia Diprediksi 35,7%”. Okezone, 17 April 2014.

Latief. 2013. “Membangun eco-hotel memang mahal, tapi hemat lebih banyak”. Kompas, 17 April 2013.

Kartajaya, Nirwandar. 2014. Tourism Marketing 3.0 : Pariwisata dan Teknologi. Jakarta. PT Gramedia Pustaka.

Noviyanti Sri. 2014. “Solusi agar Destinasi Tahan terhadap Perubahan Iklim”. Kompas, 6 Mei 2014.

Swarbrokke, J. 1998. Suistainable Tourism Management. New York. CABI Publishing in division os CAB International.

UNWTO. 2011. Hotel Energy Solutions (Final Report) dari http://hes.e-benchmarking.org/HES_root_asp/index.asp?LangID=1/ diunduh pada 11 Mei 2014.

UNWTO. 2011. Technology in Tourism. Diunduh di http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&ved=0CEgQFjAE&url=http%3A%2F%2Fdtxtq4w60xqpw.cloudfront.net%2Fsites%2Fall%2Ffiles%2Fpdf%2Funwtodigitalresources_volume1_techtourism_eng_0.pdf&ei=YjtyU-jVII7fkgW3h4DAAg&usg=AFQjCNEJYgq22UKaW80iwLP9mHmhglw5AA&sig2=uQsvT4oP0HZRZ4mwFPhW5g&bvm=bv.66699033,d.dGI pada 11 Mei 2014.

           

1 comment:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete