Wednesday 19 February 2014

Krisis Mengandung Peluang


                                          “Krisis Mengandung Peluang”

Langkah setelah menerima masa jabatan adalah menentukan anggota yang akan ditempat pada divisi-divisi atau sekbid tertentu. Menentukan anggota adalah hak bagi seorang pemimpin organisasi, ketua akan lebih leluasa menjalankan tugas dan bekerjasama dengan orang-orang kepercayaannya. Masalah yang sempat timbul di awal masa jabatan kami adalah kekurangan anggota yang kompeten. Kompeten disini artinya memiliki basic kemampuan beroganisasi di masing-masing bidangnya. Kenapa? Karena hampir pengurus OSIS di tahun kami tidak memiliki pengalaman organisasi sebelumnya. Sementara pengurus OSIS yang dulu berada di tingkat satu hampir semua tidak mengikuti regenerasi OSIS selanjutnya. Bisa dibilang generasi kami ditempati oleh orang-orang baru, hanya kursi ketua dan beberapa divisi yang berada tepat dibawahnya yang dihuni oleh orang-orang lama. Ditambah kuantitas pengurus tahun kami dipangkas hampir setengahnya, menjadi jauh lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya. Ini menjadi hambatan sekaligus tantangan untuk memberikann hasil yang lebih berkualitas tanpa mengandalkan kuantitas.

Pada awal masa jabatan dan  kegiatan perdana dilaksanakan, kami mendapat banyak tantangan, kritik dan keraguan dari teman-teman. Kegiatan kami dinilai tidak memuaskan dan tak optimal. Beberapa orang yang paham dengan kondisi kami tentu menanggapinya dengan positif, berusaha memahami dan mendukung untuk belajar lebih baik mengejar ketertinggalan. Sebetulnya ada banyak hal positif memiliki anggota yang mayoritas pemula, yaitu memiliki semangat untuk belajar lebih, semangat untuk memberikan yang terbaik di organisasi barunya dan semangat untuk saling membantu satu sama lain. Ketua lalu mengumpulkan semua pengurus dan memotivasi mereka, dalam keadaan yang tertekan ditambah tidak ada motivasi tentu akan menyebabkan down secara mental. Tak ingin melihat hal itu ketua memotivasi anggotanya untuk mengeluarkan kemampuannya yang berbeda, tanpa dasar organisasi namun berpeluang menciptakan inovasi. Dan benar adanya, setelah kegiatan perdana selesai kinerja teman-teman pengurus menunjukan peningkatan yang signifikan, laporan bulanan rutin terselesaikan, program-program banyak yang terealisasi di awal, bahkan di akhir masa jabatan kami berhasil merealisasikan program lain di luar program utama, sekaligus menjadi prestasi OSIS angkatan kami. Di akhir masa jabatan pula administrasi dan arsip kegiatan tercatat dan ter-cover dengan baik, jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dan bahkan kami mendapat pujian dari dewan guru pembinan OSIS pada Rapat Akhir Tahunan (RAT)

Dari masalah tersebut menunjukan bahwa underestimate pada awal-awal jabatan berhasil kami jawab dengan prestasi. Sekalipun teman-teman pengurus mayoritas adalah anak-anak baru, kenyataannya mereka mau belajar dan mampu menunjukan kelebihannya. Semangat, juang, dan usaha mereka mungkin lebih, jauh lebih besar dari para pengurus lama yang lari karena bosan dan lelah.
  
“Dalam setiap masalah ada jalan keluarnya, setiap konflik ada solusinya dan setiap krisis mengandung peluang” _ Susilo Bambang Yudhoyono. Benar apa yang dikatakan bapak presiden, setiap krisis mempunyai peluang, dan peluang inilah yang berhasil “dimanfaatkan” ketua kami untuk dijadikan sebuah “solusi” sekaligus pembeda, kekuatan tak terduga yang memiliki daya semangat luar biasa. Dan akhirnya mengantarkan kami pada level kepuasan.


No comments:

Post a Comment